Blog Yang Berisi Pandangan-Pandangan Organisasi Pergerakan Yang Bertujuan Mewujudkan Sosialisme Yang Demokratis di Indonesia. Untuk menghubungi kami silahkan mengirimkan email ke: arahgerak@arahgerak.co.cc

SUKSESKAN SILAHTURAHMI AKBAR RAKYAT MISKIN DI BEKASI, 30 AGUSTUS 2009 DENGAN TEMA" MAMPUHKAH PEMERINTAH DAN DPR HASIL PEMILU MENYELESAIKAN PROBLEM RAKYAT MISKIN?"

Terbaru

22 Oktober 2008

Menghadapi Krisis Dengan Jalan Alternatif

Respon dari Negeri-Negeri Selatan Terhadap Krisis Ekonomi Dunia (Revisi)
Diterjemahkan oleh Koordinator Divisi Bacaan LMND-PRM, Dian Trisnanti dari http://www.venezuelanalysis.com


16 Oktober 2008, ditulis oleh beberapa Penulis

Para akademisi dan peneliti dari Argentina, Australia, Belgia, Kanada, Chile, China, Kuba, Ekuador, Prancis, Meksiko, Peru, Filipina, Korea Selatan, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, Uruguay dan Venezuela turut hadir dalam Konfrensi Ekonomi: Respon dari Negeri-Negeri Selatan Terhadap Krisis Ekonomi Global, yang diadakan di Caracas, sejak tanggal 8 sampai 11 Oktober 2008. Konferensi tersebut kemudian berujung pada perdebatan mengenai kesehatan keuangan dan ekonomi global akhir-akhir ini, perspektif baru dan terobosan terhadap pemerintah dan rakyat negeri Selatan dipengaruhi oleh krisis keuangan internasional.

Pertemuan tersebut menyimpulkan bahwa situasi telah memburuk dalam beberapa minggu terakhir ini. Hal tersebut terus diperparah dengan adanya serangkaian krisis dalam pasar keuangan di negara-negara maju dan berbalik pada krisis internasional yang sangat serius. Hal ini berarti negeri- negeri Selatan berada pada situasi yang sangat sulit.

Krisis ini mengancam ekonomi riil dan jika tindakan cepat dan efektif tidak segera dilakukan, maka semua rakyat di dunia bisa merosot secara drastis tingkat perekonomiannya; terutama sektor yang paling sedikit memperoleh perlindungan dan paling rentan.


Kerentanan mata uang kita, ketidakseimbangan keuangan dan resesi serius yang terus membesar merupakan bentuk kebohongan dari mitos neo liberal mengenai keuntungan pasar deregulasi dan kesolidan dan kepercayaan terhadap lembaga keuangan yang ada; para pendahulu pun juga secara jelas mempertanyakan landasan terbentuknya sistem kapitalis dunia.

Kontribusi-kontribusi yang diberikan pada konferensi ini adalah jalan keluar dari krisis, yang telah dimulai dari semenjak Agustus 2007, dan kegagalan membangun konsesus yang lebih besar, kebangkrutan dan hak istimewa disediakan dengan intervensi negara dalam membangun negara kapitalis untuk menyelamatkan endapan dari sebuah sistem keuangan dunia yang tidak fungsional.

Kami mencela usaha untuk membuat sistem seluruh dunia membiayai kebangkrutan finansial yang berdampak pada peningkatan kemiskinan, pengangguran, dan eksploitasi terhadap pekerja dan rakyat di seluruh dunia.

Baik metode intervensi negara seperti yang terjadi beberapa minggu terakhir ini untuk menyelamatkan lembaga- lembaga keuangan dari krisis akibat spekulasi, maupun metode dengan cara berhutang sebagai jalan keluar dari krisis, telah dilakukan. Dinamika yang terjadi mendorong lingkaran baru konsentrasi modal dan jika rakyat tidak melawannya, maka bisa terjadi restrukturisasi yang akan menyelamatkan beberapa saja sektor masyarakat yang memiliki hak istimewa. Hal ini berarti akan memunculkan kembali bahaya baru kapitalisme, kembali pada cara otoritarian, seperti yang terjadi semenjak di Utara terjadi peningkatan diskriminasi dan rasisme terhadap imigran yang tinggal di Selatan dan telah dicatat sebagai kemunduran yang ekstrem.

Jika restrukturisasi terhadap sistem kapitalisme yang terjadi akhir-akhir ini terus merosot, akan muncul beberapa biaya produktif dan sosial; dan lingkungan di sekitarnya akan mengalami kehancuran yang lebih parah lagi.

Kebutuhan untuk mereformasi sutruktur ekonomi dan keuangan internasional dewasa ini tidak terhindarkan. Bagi siapa yang berpikir untuk percaya bahwa perlu ditemukan solusi dari post- kapitalisme; di Venezuela solusi tersebut disebut sebagai Sosialisme Abad 21.

Dalam suatu momen kritis, kebijakan bangsa dan kawasanal harus memberikan prioritas bagi biaya sosial dan biaya untuk melindungi sumber daya produktif serta alam. Negara harus mengenalkan tindakan regulasi keuangan yang urgen untuk melindungi simpanan di Bank, untuk menjaga tekanan produksi dan harus memerangi bahaya dari keterbatasan regulasi dengan mengimplementasikan kontrol pergerakan modal dan pertukaran modal.

Dalam hal ini, oleh karena itu penting dalam membangun sebuah kemungkinan terciptanya keseimbangan pelengkapan kawasanal dan integrasi perdagangan, dengan menekan kapasitas industrial, agricultural, energi dan infrastruktur. Inisiatif yang diambil oleh ALBA dan Bank di negara-nergara Selatan harus meluas dan bergerak dari perspektif mereka terhadap sebuah bentuk alternatif dari integrasi yang lebih besar, termasuk di dalamnya sebuah mata uang baru. Hal ini bagi kami bisa menciptakan sebuah arsitektur keuangan dunia yang baru, yang akan menjadi bagian dari kaum buruh internasional.

Dalam konteks ini sangat penting untuk mengevaluasi serangkaian kontribusi dan proposal sosial ekonomi yang sesuai dengan martabat kaum buruh dan mendorong koordinasi lokal untuk melawan dampak dari krisis.

Pada tingkat internasional. Kita tidak boleh menghentikan tuntutan reformasi sistem moneter dan keuangan internasional; hal ini membutuhkan adanya langkah untuk mempertahankan tabungan dan sebuah investasi berkelanjutan guna melayani kebutuhan esensial publik. Pemunculan kembali suatu sistem yang menyediakan kesempatan bagi adanya peran sentral terhadap spekulasi, sistem yang menigkatkan perbedaan ekonomi dan khususnya memberikan hukuman bagi negara dan sektor yang sedikitnya telah dilindungi, mesti dicegah.

Oleh sebab itu, lembaga ekonomi multilateral harus dibentuk dengan landasan yang baru; mereka harus mempunyai kekuasaan dan alat untuk bisa bertindak melawan spekulasi anarkis. Jadi, hal yang sangat dibutuhkan adalah kekuasaan intervensi nasional yang membantah kerja mendasar pasar dan melindungi keuangan sebagian besar rakyat.

Berdasarkan analisa dan pertimbangan tersebut, Konferensi Ekonomi Politik Internasional: Respon Negeri-Negeri Selatan Terhadap Krisis Ekonomi Global menghasilkan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

Kesimpulan dan Rekomendasi:

Kami memulai dengan penyimpulan atas kondisi krisis ekonomi internasional saat ini:

  1. Kami menemukan bahwa terdapat sebuah situasi krisis yang tak terduga. Krisis ekonomi dan finansial yang telah memburuk dan berakumulasi menjadi semakin buruk dalam beberapa minggu terakhir ini. Pembangunan ke depan, akan semakin sulit dan menjadi semakin dramatis dari hari ke hari.
  2. Pusat dari krisis ini adalah Amerika Serikat dan pasar saham, akan tetapi krisis saat ini merupakan krisis yang dipengaruhi oleh sistem keuangan keseluruhan dan secara terus menerus mempengaruhi produktivitas. Krisis ini mempunyai dampak khusus terhadap Eropa Barat dan Eropa Timur.
  3. Meski demikian, Amerika Latin bisa dikatakan berada di luar krisis dan terlindungi, oleh karena itu lebih siap untuk mengenali tanda bahwa benua tersebut memang mengalami dampaknya. Kami tidak hanya mengharapkan sebuah penurunan perdagangan asing yang berkepanjangan tapi juga berharap adanya pukulan oleh hantaman keuangan yang dahsyat-terhadap mereka--dan segera. Hal yang lebih berdampak pada internasional adalah sistem perbankan dan pertukaran saham yang rapuh. Kami membuat kesimpulan ini dengan sadar bahwa berbagai krisis yang ada selalu memunculkan pihak yang kalah dan yang menang. Kami secara yakin mengambil tindakan demi kemakmuran dan hak-hak rakyat kami, warga negara yang secara umum dan yang tidak dengan senang hati datang meminta bantuan berupa tanggung jawab para bankir atas krisis yang terjadi akibat tindakan mereka di Eropa dan Amerika Serikat Menyadari situasi baru ini, dan kenyataan bahwa krisis ini semakin memburuk pada tingkat yang sudah akut, kami merasa perlu untuk memberikan beberapa rekomendasi untuk mengambil suatu tindakan, beberapa diantaranya, yang akan diimplementasikan adalah dengan mengambil keputusan politik yang urgen pada level tertinggi.
Oleh sebab itu, kami mempertimbangkan pentingnya mengadakan sebuah Pertemuan luar biasa antar Presiden- Presiden di Amerika Latin dan Karibia atau setidaknya UNASUR. Salah satu atau keduanya bisa dipimpin oleh sebuah mobilisasi rakyat yang besar.

Pada Sistem Perbankan

  • Dengan kolapsnya sistem keuangan internasional, negara negara di kawasan mesti mengambil tindakan dengan mengontrol sistem perbankan mereka, melakukan intervensi dan melakukan nasionalisasi tanpa kompensasi, mengikuti prinsip yang tercantum dalam Konstitusi Baru Ekuador yang melarang negara menerima tanggung jawab atas utang pribadi (Pasal 290, ayat 7: “Dilarang bagi negara untuk menerima tanggung jawab utang pribadi”)
  • Alasan akan tindakan ini adalah untuk mencegah pelarian modal, penurunan nilai mata uang, transfer dana dari cabang bank asing ke kepala kantornya dan mencegah pembekuan kredit bank dengan tidak meminjamkan dana yang mereka terima
  • Sistem perbankan yurisdiksi di setiap negara mesti dihentikan, di bawah kondisi seperti saat ini, saat masalah likuiditas menyebabkan uang berhenti berputar,sistem ini membahayakan bagi kontrol regulasi dan fiskal.
  • Buku-buku Bank mesti dibuka; pandangan Bank mesti diperkuat seperti penguatan mekanisme regulasi yang ketat, yang membuat sistem perbankan nasional menjadi transparan,di mana lembaga tempat penduduk menyimpan uangnya mempunyai sistem perbankan yang transparan. (memberikan pelayanan keuangan sebagai pelayanan publik). Salah satu dari tindakan ini mesti menjamin, adanya sejumlah investasi domestik minimum di dalam aset cair dari sebuah sistem (koefisiensi dari likuiditas domestik)
  • Aktivitas ekonomi populer untuk pembangunan dan bukan untuk keuntungan harus dilakukan dan diatur oleh penduduk yang tinggal di wilayah dimana sebuah badan tersebut di tempatkan.
  • Jika negara melakukan intervensi mereka harus menanggung biaya kebangkrutan atas properti Bank dan mempunyai hak untuk melakukan hal yang sama atas properti para stake holder dan manajer.
Arsitektur Keuangan yang Baru

  • Terbatasnya kebijakan moneter yang terkoordinasi menyebabkan suatu perang “devaluasi kompetitif” yang memperparah krisis dan mengumbar persaingan antara ekonomi kita, dengan demikian mencegah respon yang terkoordinasi dari kawasan dan bahkan menciptakan ancamam structural terhadap perkembangan inisiatif persatuan seperti UNASUR. Oleh sebab itu, tanda jelas akan timbulnya perstetujuan moneter Amerika Latin harus diletakkan pada kesempatan untuk melindungi makro ekonomi kita. Dengan demikian, mendefnisikan sebuah sistem penyelesaian pembayaran berdasarkan pada keranjang uang Amerika Latin akan menyediakan bagi setiap negara, sebuah sumber likuiditas yang akan menjauhkan mereka dari logika krisis Dolar.
  • Selama garis yang sama dalam menciptakan lembaga sebagai tameng bagi ekonomi kita, kami akan lebih memebutuhkan koordinasi antar Bank sentral kami dan harus keluar jauh dari dogma neo liberal dengan mengatur cadangan internasional kami dalam jalan yang lebih efisien dan tepat waktu. Sehingga sangat penting untuk menjauh dari proposal dana Selatan sebagai alternatif dari IMF dengan likuiditas yang tersedia bagi kas darurat atau keseimbangan pembayaran. Penggunaan cadangan dana lebih yang bagus di setiap negara membawa pada penciptaan sebuah sistem pembayaran (hak transfer kredit) dan dengan adanya Dana Umum dari Selatan, sumber daya bisa dimobilisasi untuk menjadikan Bank Selatan bangkit dan meyakinkan bahwa dirinya bisa berfungsi secara demokratis dan tidak mereproduksi logika organisasi kredit keuangan multilateral. Bank ini harus menjadi jantung dari proses transformasi jaringan yang sudah ada di Amerika Latin bancos de fomento yang memiliki misi mereproduksi produktifitas apparatusnya berdasarkan Hak Asasi Manusia. Kami memahami bahwa semua yang sedang berlangsung hampir serupa dengan yang terjadi dalam Deklarasi Kementrian Quito pada 3 Mei tahun ini dimana telah dikatakan “Rakyat menyerahkan mandat pada pemerintah mereka untuk menyediakan perlengkapan baru di setiap wilayah untuk pembangunan. Hal tersebut semestinya didesain secara transparan, partisipatoris dan bertanggung jawab kepada mereka yang memberikan mandat”
  • Hal ini cukup esensial untuk meratifikasi perubahan kontrol dalam negara- negara di mana mereka berada dan untuk tidak melindungi dana cadangan dan mencegah aliran modal.
  • Dalam konteks penangguhan pembayaran akibat krisis sistem keuangan internasional yang merupakan keharusan, bermakna bahwa negara negara di suatu kawasan berniat untuk menangguhkan pembayaran utang. Tindakan ini dilakukan secara temporer untuk melindungi sumber daya yang terancam oleh krisis dan menghindari kekosongan kas nasional.
Negara- negara Amerika latin dan Karibia seharusnya belajar dari apa yang telah terjadi di Eropa dimana setiap negara mencoba untuk memecahkan krisis di negerinya sendiri. Hal ini menyebabkan munculnya keharusan untuk memapah mekanisme integrasi yang dibangun di kawasannya.

Kebutuhan Darurat Sosial
  • Kami menyarankan agar tingkat kemungkinan yang meluas dari kedaulatan bangsa dan negara disertakan bersama dengan sumber daya alam, agar kedaulatan tersebut secara rasional bisa dieksploitasi dan harganya dipertahankan untuk kentungan rakyat.
  • Kami mengajukan supaya membentuk suatu Dana Sosial regional Darurat untuk menyediakan makanan dan hak kedaulatan energi dan untuk mengatasi problem Migrasi yang akut dan pengurangan pembayaran. Dana ini bisa dioperasikan oleh Bank di Negara selatan atau oleh Alfa Bank
  • Kami lebih memilih prinsip tidak menyelamatkan para Bankir di banding rakyat kami sendiri, dana publik mesti dimanfaatkan untuk kepentingan pembiayaan sosial dan kami harus meningkatkan pendanaan untuk mengatasi dampak terdekat dari krisis keuangan dunia terhadap rakyat kami, prioritas kami adalah keamanan lapangan kerja, pendapatan universal, kesehatan dan pendidikan publik serta perumahan.
  • Pembangunan mekanisme anti penggelembungan seperti kontrol harga yang memelihara dan meningkatkan upah dan dana pensiun, subsidi dsb, yang memainkan sebuah peran dalam meredistribusikan pendapatan dan kemakmuran.

Organisasi Keuangan

Krisis keuangan internasional telah menyebabkan komplikasi dalam tubuh IMF, dan World Bank dan IDB dengan para bankir transnasional yang menjadi penyebab kekacauan yang terjadi akhir-akhir ini dengan beberapa konsekuensi sosial yang mengerikan. Hilangnya harga diri dari lembaga-klembaga ini cukup nyata. Hal ini merupakan kesempatan bagi negara negara di kawasan untuk mengikuti contoh Bolivia dan menarik diri dari ICSID (International Centre for the Settlement of Investment Disputes) dan untuk mengikuti saran Venezuela untuk menarik diri dari IMF dan World Bank dan mulai turut membantu dalam membangun arsitektur keuangan yang baru. Kami yakin sebuah Konferensi Politik Ekonomi Internasional ke dua: Respon Negeri-negeri Selatan Terhadap Krisis Ekonomi Global bisa diadakan dalam empat bulan pertama pada tahun 2009.

Caracas, 11 Oktober 2008.

Tidak ada komentar:

Baca Arsip Ini

Sebarkan Sosialisme


Jangan Berhenti Berpropaganda

Agen Sosialis

Mississippi Jones Act
Terus Berjuang Sampai Menang

Kamus Or Dictionary

Direct Action

Jelajah Dunia

Socialism 2008 - Malaysia

Jelajah ArahGerak

Media Borjuis


KRISIS LISTRIK DI INDONESIA

AGENDA PERLAWANAN RAKYAT

KPRM-PRD