Blog Yang Berisi Pandangan-Pandangan Organisasi Pergerakan Yang Bertujuan Mewujudkan Sosialisme Yang Demokratis di Indonesia. Untuk menghubungi kami silahkan mengirimkan email ke: arahgerak@arahgerak.co.cc

SUKSESKAN SILAHTURAHMI AKBAR RAKYAT MISKIN DI BEKASI, 30 AGUSTUS 2009 DENGAN TEMA" MAMPUHKAH PEMERINTAH DAN DPR HASIL PEMILU MENYELESAIKAN PROBLEM RAKYAT MISKIN?"

Terbaru

09 Oktober 2008

Tanggapan Buat Data




Bung Data dll,

Ijinkan saya nimbrung dikit dalam diskusi yang sehat dan berbobot ini. Tetapi karena saya berada di kejauhan (dalam pengertian yang sesungguhnya) , saya hanya ingin memberikan komentar pada point tentang, bagaimana kita memandang dan menempatkan kelas borjuasi dalam pergerakan.

Memang di kalangan kiri (baik intelektual maupun aktivisnya), tidak ada kesepakatan yang jelas, dalam memandang posisi kelas borjuasi ini. James Petras, mengatakan, pandangan bahwa kelas borjuasi memiliki peran progresif dan demokratik, muncul dari kesalahan membaca dan menafsirkan sejarah kemunculan kelas ini pada Eropa abad pertengahan. Ketika feodalisme masih berjaya di Eropa, kalangan ini menempel erat pada kaum feodal. Juga, ketika terjadi proyek pencarian tanah tak bertuan yang kemudian melahirkan kolonialisme, borjuasi juga menempel pada proyek tersebut, tetapi, ekonom kiri Amerika terkemuka, Paul Sweezy, mengatakan bahwa borjuasi memiliki peran revolusioner dalam masa transisi dari feodalisme ke kapitalisme. Kelas ini, ujarnya, turut berperan dalam menghancurkan moda produksi feodal. Tetapi, ada catatan kemudian, dan ini dikemukakan ekonom Maurice Dobb, setelah struktur feodal diruntuhkan dan kapitalisme berjaya, kaum borjuasi ini berbalik menjadi kelas yang konservatif- reaksioner.


Bagaimana peran borjuasi di negara kapitalis terbelakang? Pada masa kolonial, sebagian besar kaum kiri bersepakat bahwa borjuasi turut berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan tetapi, seperti dicatat dan Andre Gunder Frank, begitu kemerdekaan dicapai kalangan ini tidak bersungguh-sungguh untuk membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap kapitalis internasional. Sebaliknya, mereka terus mengikatkan diri padanya. Dalam soal ini, menarik untuk melihat analisa Komintern soal peran dan posisi borjuasi ini. Bertolak dari tesis Lenin, tentang masalah nasional dan kolonial, maka untuk wilayah wilayah feodal atau hubungan produksi Asiatic, ditempuh dua tahap perjuangan: tahap nasional-demokratik ; dan tahap tranformasi sosialis.

Dalam proses revolusi nasional-demokratik (dengan catatan dipimpin oleh partai komunis lokal), selain bertujuan untuk membebaskan diri dari kungkungan imperialisme/ kolonialisme, menghancurkan kelas penindas, membebaskan petani dari penindasan, membangun industri nasional, nasionalisasi tanah, memperkuat serikat buruh, melembagakan reformasi, yang tak kalah penting adalah membangun persatuan nasional.

Dalam frasa membangun persatuan nasional itu, bagaimana menempatkan borjuasi lokal? Di sini, komintern kemudian membagi borjuasi ini dalam dua kelompok: pertama, borjuasi komprador; dan kedua, borjuasi nasional. Borjuasi komprador, jelas merupakan musuh sehingga bukan bagian dari proyek persatuan nasional. Sementara, borjuasi nasional karena kepentingan ekonominya tertindas baik oleh imperialisme maupun oleh borjuasi komprador, dianggap memiliki watak progresif (anti imperialis, anti feodalis) sehingga bisa dijadikan sekutu dalam proyek persatuan nasional. Tesis ini kemudian diujicobakan di Cina, dimana PKC kemudian diorder untuk beraliansi dengan Kuomintang (KMT) di bawah Chiang Kai Shek. Hasil dari persekutuan ini, kita tahu bersama, banyak anggota PKC kemudian dibabat oleh KMT.

Nah, dalam periode kapitalisme- neoliberal saat ini, dimana kapitalisme telah begitu mengglobal (ingat khan tesis desa-global) , apakah kategori borjuasi nasional masih relevan? Pada dekade 60an-70an, Andre Gunder Frank dari aliran Ketergantungan, telah mengatakan, konsepsi tentang borjuasi nasional itu hanya ilusi. Yang sesungguhnya eksis adalah borjuasi komprador.

-Coen


Tidak ada komentar:

Baca Arsip Ini

Sebarkan Sosialisme


Jangan Berhenti Berpropaganda

Agen Sosialis

Mississippi Jones Act
Terus Berjuang Sampai Menang

Kamus Or Dictionary

Direct Action

Jelajah Dunia

Socialism 2008 - Malaysia

Jelajah ArahGerak

Media Borjuis


KRISIS LISTRIK DI INDONESIA

AGENDA PERLAWANAN RAKYAT

KPRM-PRD